Banyak IMI Daerah masih terlalu fokus pada penyelenggaraan kejuaraan balap murni. Padahal, kejuaraan nasional (Kejurnas) membutuhkan biaya besar, infrastruktur kelas satu, dan hanya memberikan dampak ekonomi terbatas pada satu lokasi sirkuit. Paradigma ini membatasi potensi Wisata Otomotif yang lebih luas.
Potensi Multiplier Effect Budaya
Berbeda dengan Kejuaraan, Wisata Otomotif berbasis budaya menawarkan multiplier effect yang jauh lebih besar. Touring dan rally dapat menyebar ke banyak desa, memperkenalkan kekayaan budaya, kuliner, dan kerajinan lokal. Ini adalah strategi yang lebih inklusif dan merata.
Wisata Otomotif sebagai Mesin Ekonomi Daerah
IMI Daerah harus melihat Wisata Otomotif sebagai mesin ekonomi baru. Dengan merancang rute yang melewati hidden gem dan pusat budaya, mereka dapat mengubah komunitas otomotif menjadi duta pariwisata. Setiap peserta touring adalah potensi konsumen bagi UMKM lokal.
Membangun Brand Destinasi yang Kuat
Kejuaraan hanya membangun brand sirkuit. Sebaliknya, Wisata Otomotif berbasis budaya membangun brand destinasi secara keseluruhan. IMI dapat mempromosikan wilayahnya dengan narasi yang kaya, mengombinasikan thrill berkendara dengan kearifan lokal yang unik.
Merangkul Komunitas yang Lebih Luas
Fokus pada Kejuaraan hanya melibatkan komunitas balap yang elite. Beralih ke Wisata Otomotif membuka pintu bagi semua jenis klub motor dan mobil, termasuk touring dan klasik. Ini memperluas basis anggota IMI dan memperkuat solidaritas sesama penghobi.
Tantangan Logistik dan Regulasi
Tantangan terbesar adalah mengubah pola pikir pengurus daerah dan mengatasi regulasi yang kaku. IMI harus mempermudah perizinan kegiatan touring lintas wilayah dan berkolaborasi erat dengan Dinas Pariwisata. Regulasi harus mendukung mobilitas Wisata ini.
Legacy untuk Generasi Mendatang
Legacy yang ditinggalkan Kejuaraan seringkali hanya berupa piala. Sementara Wisata meninggalkan legacy yang lebih mendalam, yaitu promosi budaya, peningkatan ekonomi mikro, dan kesadaran akan keindahan alam Indonesia yang harus dijaga.
Mengubah Arah Menuju Keberlanjutan
Sudah saatnya IMI Daerah mengubah arah menuju keberlanjutan. Wisata berbasis budaya adalah investasi jangka panjang yang lebih cerdas, inklusif, dan relevan dengan semangat pelestarian budaya dan pengembangan daerah di Indonesia.
